Sabtu, 27 November 2010

maaf

maaf udah jadi adik yang nggak tau terima kasih,
maaf udah jadi adik yang nggak berkualitas,
maaf udah jadi adik yang nggak bisa ngasih apa-apa,
maaf udah jadi adik yang nggak pernah puas,
maaf udah jadi adik yang nggak pengertian,
maaf udah jadi adik yang nggak bisa diharapin.
makasih udah jadi kakak yang baik,
makasih udah jadi kakak yang selalu menuhin permintaan,
makasih udah jadi kakak yang perhatian,
makasih udah jadi kakak yang pengertian,

maaf.
maaf.
dan maaf.
untuk semua tuntutan dan keluhan.



dari adikmu yang penuh dosa.

Sabtu, 20 November 2010

avertebrata

Dulu waktu masih sekolah, pelajaran Biologi itu termasuk pelajaran yang dibenci namun dicinta. dibenci saat membahas tentang struktur sel, namun dicinta saat mengupas tuntas tentang anatomi tubuh manusia, apalagi saat bagian tentang alat reproduksi. Namun disini saya tidak membahas tentang inti sel, kloaka, kojugasi, difusi, atau proses fertilisasi. Sebagai mahasiswa IPS, saya mencoba menghubungkan pelajaran IPA yang pernah saya dapati selama SMA dengan ilmu sosial yang baru saya tekuni selama kurang lebih dua tahun.

Manusia. Tidak disangsikan lagi bahwa manusia merupakan objek utama dari semua bidang studi yang ada di muka bumi. Jelas sekali karena manusia sendiri lah yang menciptakan bidang studi itu sendiri. berbekal dari akal dan budi yang jauh lebih berkembang dibandingkan dua makhluk hidup lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan, manusia bisa dibilang sebagai ciptaan alam yang nyaris sempurna. kalau dihubungkan dengan agama, ketidaksempurnaan manusia disebabkan karena kecenderungan manusia untuk terjerumus dalam dosa.

kembali ke topik awal, baik ilmu alam maupun ilmu sosial membahas manusia secara lebih spesifik. Belum ada studi yang membahas mengenai kehidupan sosial hewan atau tumbuhan, kecuali jika hewan dan tumbuhan itu sendiri yang merumuskannya, dan mungkin tanpa manusia ketahui sebenarnya mereka memiliki pola kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan manusia. ya, tanpa manusia ketahui. pada dasarnya begitu banyak hal yang tidak diketahui manusia sekalipun ia diciptkakan dengan volume otak yang luar biasa, yang dapat direpresentasikan melalui Albert Einstein ataupun Charles Darwin. namun pada dasarnya, manusia hanya mengetahui sepersekian persen dari yang ada di jagat raya ini. maka dari itu, banyak manusia pintar yang mengakhiri hidupnya dengan tragis.

tragis yang saya maksud disini bukanlah mati karena tertabrak kereta hingga kepala terpisah dari badan atau juga terlindas tronton hingga isi perutnya berceceran. akhir yang tragis disini lebih kepada hidup tanpa kebahagiaan. manusia selalu bertanya, sehingga terkadang lupa untuk bersyukur. manusia selalu ingin memperkaya diri, sehingga terkadang mengabaikan sesamanya. padahal, apalah artinya manusia jika ia hidup sendiri tanpa adanya manusia lain yang menemani langkahnya? tidak ada. tanpa adanya manusia lain, seorang manusia tidak akan mendapat pengakuan atas apapun yang telah ia lakukan, baik itu baik maupun buruk.

jika dilihat dari ilmu biologi, manusia termasuk makhluk vertebrata. vertebrata adalah makhluk hidup yang bertulang belakang dan masuk dalam kategori makhluk hidup tingkat atas, yang menurut Darwin merupakan hasil evolusi dari makhluk hidup tingkat rendah. jujur, saya pribadi bukan penganut Darwin-isme, saya hanya memakai teori evolusi untuk dapat lulus dari pelajaran Biologi. menurut saya, sebagai makhluk avertebrata yang spesial, manusia harusnya jauh lebih maju dari makhluk vertebrata lainnya, apalagi dari makhluk avertebrata. dari nyaris segala aspek kehidupan, manusia lebih unggul. tetapi, saya melihat unsur lain yang sebaliknya, dimana manusia kalah dari makhluk-makhluk tersebut.

melihat apa yang dewasa ini banyak terjadi dalam kehidupan manusia, saya pribadi berpendapat bahwa manusia tidak layak lagi disebut manusia. manusia mulai kehilangan kemanusiaannya. manusia rela memusnahkan manusia lain untuk dapat mewujudkan kepentingannya. manusia saat ini lebih menggunakan emosi, tetapi kurang menggunakan akal budi. kejahatan dibalas dengan kejahatan, padahal ia sadar bahwa kebaikan adalah perwujudan dari iman. namun, bagaimana dapat melakukan kebaikan tersebut jika manusia saja tidak tau dan tidak memiliki iman?

korupsi, konflik kolektif, kelaparan, kemisikinan, dan segala masalah lain membuat manusia menjadi terpuruk. manusia menjadi lebih rendah dari hewan dan tumbuhan yang bahkan tidak memiliki akal. namun jika dipikir-pikir, justru akal manusia lah yang menjadi buah simalakama bagi manusia itu sendiri. karena tidak dapat menggunakan akal itu lah,manusia menjadi tidak manusia. dengan demikian, saya secara pribadi menyimpulkan bahwa sekarang ini manusia adalah makhluk vertebrata yang bahkan lebih buruk dari avertebrata.


(nb: ini hanya coretan asal dan iseng yang mungkin tidak memiliki esensi)